Kamis, 24 Agustus 2017
Animasi 2D | Animasi Stop Motion
Stop Motion? Apaan sih?
1.) Pengertian Animasi Stop Motion
Animasi Stop Motion adalah
teknik aimasi menggunakan fotografi yang pengambilan gambarnay frame by frame
untuk membuat objek statis menjadi tampak bergerak. Tehnik stop-motion animation merupakan animasi yang dihasilkan dari
penggambilan gambar berupa obyek (boneka atau yang lainnya) yang digerakkan
setahap demi setahap. Dalam pengerjaannya teknik ini memiliki tingkat
kesulitan dan memerlukan kesabaran yang
tinggi.
Istilah "stop
motion", yang berkaitan dengan teknik animasi, sering dieja dengan tanda
hubung, "stop-motion". Kedua varian ortografis, dengan dan tanpa
tanda hubung, sudah benar, tapi yang ditulis dgn tanda penghubung memiliki
makna kedua, tidak berhubungan dengan animasi atau bioskop, yaitu: "perangkat untuk secara otomatis menghentikan
mesin atau mesin ketika sesuatu yang tidak beres. (The New Shorter
Oxford English Dictionary, edisi 1993).
2.) Sejarah Animasi Stop Motion
Stop motion
animation memiliki sejarah panjang dalam film. Ini sering digunakan untuk menunjukkan benda bergerak
seperti sulap. Contoh pertama dari teknik stop motion dapat dikreditkan ke
Albert E. Smith dan J. Stuart Blackton untuk Vitagraph's The Humpty Dumpty
Circus (1898), di mana sirkus mainan akrobat dan hewan datang untuk hidup.
Pada tahun 1902, Fun Film dalam Bakery Toko
digunakan teknik berhenti trik dalam urutan "lighting sculpting".
Maestro trik film Perancis Georges Méliès digunakan stop motion animation
sekali untuk menghasilkan bergerak huruf judul-kartu di salah satu film pendek,
dan sejumlah efek khusus nya didasarkan pada fotografi stop motion.
Pada tahun 1907, The Haunted Hotel adalah film stop motion baru oleh J. Stuart Blackton, dan sukses besar ketika dirilis. Segundo de Chomón (1871-1929), dari Spanyol, yang dirilis El Hotel Electrico tahun yang sama, dan menggunakan teknik yang sama seperti film Blackton.
Pada tahun 1908, A Sculptor's Welsh Rarebit Nightmare dirilis, seperti The Sculptor's Nightmare, sebuah film oleh Billy Bitzer. Animator Italia Roméo Bossetti membuat penonton terkesan dengan objek animasi tour-de-force-nya, The Automatic Moving Company di 1912.
Pelopor stop motion Eroba terbesar adalah Wladyslaw Starewicz (1892-1965), yang membuat animasi The Beautiful Lukanida (1910), The Battle of Stag Beetles (1910), The Ant and Grasshopper (1911).
Pada tahun 1907, The Haunted Hotel adalah film stop motion baru oleh J. Stuart Blackton, dan sukses besar ketika dirilis. Segundo de Chomón (1871-1929), dari Spanyol, yang dirilis El Hotel Electrico tahun yang sama, dan menggunakan teknik yang sama seperti film Blackton.
Pada tahun 1908, A Sculptor's Welsh Rarebit Nightmare dirilis, seperti The Sculptor's Nightmare, sebuah film oleh Billy Bitzer. Animator Italia Roméo Bossetti membuat penonton terkesan dengan objek animasi tour-de-force-nya, The Automatic Moving Company di 1912.
Pelopor stop motion Eroba terbesar adalah Wladyslaw Starewicz (1892-1965), yang membuat animasi The Beautiful Lukanida (1910), The Battle of Stag Beetles (1910), The Ant and Grasshopper (1911).
3.)
Jenis Animasi Stop
1.
Animasi Clay (Clay Animation)
Animasi clay atau claymation adalah salah satu dari
banyak bentuk animasi stop motion. Setiap bagian animasi, baik karakter atau
latar belakang, adalah "bisa diubah bentuknya"-biasanya terbuat dari
bahan lunak, biasanya Plasticine clay.
2.
Animasi Cutout (Cutout Animation)
Merupakan sebuah teknik yang unik dalam membuat animasi
menggunakan objek dan karakter datar dari bahan atau material seperti kertas,
kartu, kain keras atau bahkan hasil cetakan foto.
3.
Animasi Pasir (Sand Animation)
Merupakan teknik animasi stop motion yang menggunakan
pasir dan permukaan datar untuk membuat gambar untuk dianimasikan.
4.
Animasi Gambar (Hand drawn Animation)
Merupakan teknik animasi stop motion menggunakan
gambar manual setahap demi setahap.
4.) Cara kerja Animasi Stop Motion
Cara kerja stopmotion
yaitu mengharuskan animator mengubah scene secara fisik, memfoto
satu per satu frame, mengubah scene lagi dan memfoto
satu frame lagi, dan seterusnya. Kita bisa memproses sequence atau rangkaian urutan gambar menggunakan
software computer untuk membuatnya menjadi movie.
5.) Langkah Membuat Animasi Stop Motion
§
Konseptualisasi
Merupakan proses pencetusan ide utama dan panduan
untuk membuat animasi.
§
Scripting
Menulis konsep yang sudah dipikirkan dalam bentuk
naratif, deskriptif atau sinopsis. Juga bisa dianggap sebagai storyboard yang
berbentuk tulisan/ text.
§
Storyboard
Merupakan komponen penting dalam animasi. Storyboard
merupakan visualisasi rencana dari seluruh proyek yang akan dikerjakan yang
berisi Shots dan Angle yang diperlukan untuk mempermudah seluruh proses
pengerjaan.
§
Set-up
Menyiapkan
elemen dan material yang diperlukan mulai dari Background, Objek, Kamera,
Tripod, Pencahayaan.
·
Background, bisa menggunakan
apapun sesuai dengan tema dan teknik yang akan dikerjakan. Apakah kita
menggunakan teknik clay animation atau cut out animation.
·
Objek, menyiapkan objek atau
karakter yang akan dipergunakan. Bisa berupa plastisin untuk animasi clay,
pasir untuk sand animation, kertas-kertas untuk cut out animation dan lain
sebagainya sesuai dengan teknik dan tema.
·
Kamera, tripod dan pencahayaan, merupakan
peralatan standard dalam membuat animasi stop motion. Kamera sebaiknya
menggunakan kamera digital baik DSLR maupun tipe pocket atau bahkan webcam.
Sementara tripod berfungsi sebagai stabilisator kamera sehingga hasilnya
konstan dan tidak goyang dalam mengambil gambar per frame. Sedangkan
Pencahayaan atau lighting berfungsi untuk memberikan cahaya yang konstan pula
pada setiap frame pengambilan gambar.
a. Kamera HP
b. Kamera
§
Produksi/ Pemotretan
Merupakan proses di mana kita melakukan segala
pemotretan, setting karakter dan background untuk menghasilkan frame-frame
animasi.
§
Editing & Mixing Audio
Proses pasca produksi di mana kita memasukan hasil frame-frame foto hasil
produksi ke software pengolah gambar sequence untuk dijadikan movie dan
memasukan suara dan efek suara.
Sumber:
Buku Animasi 2D Kurikulum 2013
http://www.hog-pictures.com/2016/04/pengertian-dan-sejarah-stop-motion.html
Buku Animasi 2D Kurikulum 2013
http://www.hog-pictures.com/2016/04/pengertian-dan-sejarah-stop-motion.html
Kamis, 10 Agustus 2017
Animasi 2D | Animasi Tradisional
Animasi tradisional?
Pengertian Animasi Tradisional
Menurut
Ibiz Fernandes animasi definisikan sebagai berikut:
“Animation is the process
of recording and playing back a sequence of stills to achieve the illusion of
continues motion.”
Artinya :
“Animasi adalah sebuah proses
merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan
sebuah ilusi pergerakan.”
Berdasarkan harfiah, animasi adalah menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan
sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. Tradisional animasi adalah tehnik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini. Dinamakan tradisional karena
tehnik animasi inilah yang digunakan pada saat aniamsi pertama kali
dikembangkan.Untuk menciptakan ilusi gerakan, setiap gambar harus sedikit
berbeda dari yang sebelumnya.
Tradisional animasi juga sering disebut cel animation karena tehnik pengerjaannya
dilakukan pada celluloid transparent yang sekilas mirip sekali dengan
transparansi OHP yang sering kita gunakan. Pada pembuatan animasi tradisional,
setiap tahap gerakan digambar
satu persatu di atas cel
Objek
utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan
yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan
(foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan
gambar yang terlalu banyak.
Contoh Animasi Tradisional
Animasi tradisional yang sampai saat ini masih dinikmati yaitu : Pinocchio, Animal Farm, Akira. Sedangkan
film animasi tradisional yang dihasilkan dengan bantuan teknologi komputer
antara lain : The Lion King, Beauty and The Beast, Snow White & Seven
Dwarf, Cinderella, Aladdin, Bambi, The Flinstone, Tom & Jerry, Sen to
Chihiro no Kamikakushi/Spirited Away, Les Triplettes de Belleville.
Jenis Animasi Tradisional
a). Zoetrope
Zoetrope adalah
perangkat yang menciptakan citra gambar bergerak. Awal Zoetrope dasar diciptakan
di China sekitar 180 Masehi oleh penemu Ting Huan produktif. Terbuat dari
kertas tembus atau panel mika, Huan tergantung perangkat di atas lampu. Udara
berubah naik baling-baling di bagian atas dari yang tergantung gambar dilukis
di panel akan muncul untuk bergerak jika perangkat berputar pada kecepatan yang
tepat.
Para zoetrope
modern diproduksi pada tahun 1834 oleh William George Horner. Perangkat
dasarnya adalah sebuah silinder dengan celah vertikal di sekitar sisi. Sekitar
tepi bagian dalam dari silinder ada serangkaian gambar di sisi berlawanan
dengan celah. Sebagai silinder diputar, pengguna kemudian terlihat melalui
celah untuk melihat ilusi gerak. Zoetrope ini masih digunakan dalam program
animasi untuk menggambarkan konsep awal animasi.
b). Lentera Ajaib
Lentera
ajaib adalah pendahulu dari proyektor modern. Ini terdiri dari lukisan minyak
tembus dan lampu sederhana. Bila disatukan dalam sebuah ruangan gelap, gambar
akan muncul lebih besar pada permukaan yang datar. Athanasius Kircher berbicara
tentang hal ini berasal dari Cina pada abad ke-16. Beberapa slide untuk lentera
berisi bagian-bagian yang bisa digerakkan secara mekanis untuk menyajikan
gerakan terbatas di layar.
c). Thaumatrope
Thaumatrope
Sebuah mainan sederhana yang digunakan di era Victoria. Thaumatrope adalah disk
lingkaran kecil atau kartu dengan dua gambar yang berbeda di setiap sisi yang
melekat pada seutas tali atau sepasang string berjalan melalui pusat. Ketika
string adalah memutar-mutar cepat antara jari, dua gambar
muncul untuk bergabung menjadi satu gambar. Thaumatrope ini menunjukkan
fenomena Phi, kemampuan otak untuk terus merasakan gambar.
d). Phenakistoscope
Sebuah disk
phenakistoscope oleh Eadweard Muybridge (1893). Phenakistoscope adalah
perangkat animasi awal, pendahulu dari zoetrope tersebut. Ini diciptakan pada
tahun 1831 bersamaan dengan Belgia dan Joseph Plateau Simon von Stampfer
Austria.
e). Buku Flip
Buku
Flip pertama dipatenkan pada 1868 oleh John Barnes Linnet. Buku sandal itu lagi
pembangunan yang membawa kita lebih dekat dengan animasi modern. Seperti
zoetrope, Kitab flip menciptakan ilusi gerak. Satu set gambar berurutan
membalik pada kecepatan tinggi menciptakan efek ini. Para Mutoscope
(1894) pada dasarnya adalah sebuah buku flip dalam sebuah kotak dengan pegangan engkol untuk
membalik halaman.
f). Praxinoscope
Para
praxinoscope, ditemukan oleh ilmuwan Perancis Charles – Émile Reynaud,
merupakan versi lebih canggih dari zoetrope tersebut. Ini digunakan mekanisme
dasar yang sama strip gambar ditempatkan pada bagian dalam silinder berputar,
tapi bukannya melihat melalui celah, itu dilihat dalam serangkaian kecil,
cermin stasioner di sekitar bagian dalam silinder, sehingga animasi akan
tinggal di tempat, dan memberikan gambar lebih jelas dan kualitas yang lebih
baik. Reynaud juga mengembangkan versi yang lebih besar dari praxinoscope yang
dapat diproyeksikan ke sebuah layar, yang disebut Optique Théâtre
Cara kerja animasi Tradisional
a). Cell Animation
Cel
animasi mengacu kembali ke cara Tradisional animasi dalam satu set
gambar tangan. Dalam proses animasi, gambar banyak diciptakan yang sedikit
berbeda tetapi progresif di alam, untuk menggambarkan tindakan-tindakan
tertentu. Telusuri gambar pada lembar yang jelas. Lembar jelas adalah dikenal
sebagai cel dan merupakan media untuk menggambar frame dengan menggambar
garis besar untuk foto-foto dan pewarnaan mereka pada kembali dari cel
tersebut. Cel merupakan metode yang efektif yang membantu untuk menghemat banyak
waktu dengan menggabungkan karakter dan latar belakang.
Pada
umumnya, karakter yang di gambar pada cell lalu diletakkan di atas background
yang statis/diam. Hal ini dapat mengurangi jumlah gambar yang harus digambar
ulang dan dapat membagi pekerjaan disetiap produksinya.
Teknik
pembuatannya dilakukan pada celluloid transparent, animasi yang didasarkan pada
kemampuan gambar tangan untuk menciptakan obyek-obyek yang hendak dianimasikan.
Teknik
ini ditemukan oleh Earl Hurd, dan dipatenkan pada tahun 1914. Dulunya mereka
menggambar garis sketsa di sisi depan cel sedangkan mewarnainya di sisi blakang
cel, namun sejak tahun 1960an proses ini diganti dengan teknik xerografi atau
teknik fotocopy. Ini merupakan teknik penting lain yang dikembangkan oleh
Caster Carlson di Animation Photo Transfer Process, Pertama kali ditunjukan di
The Black Cauldron pada tahun 1985.
Film-film
animasi dengan sifat 2D ini pun masih dapat disaksikan di layar televisi,
seperti ScobyDoo, Sponge Bob, dan film-film Anime yang membanjiri dunia film
animasi di Indonesia
b).Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline
Tahapan proses animasi atau Animation pipeline. Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus
dijalani seorang animator ketika membuat karya animasi
c). Pra
produksi
Adalah tahapan sebelum produksi.
Disini semua hal yang berkaitan dengan proses pembuatan karya animasi
disiapkan. seperti membuat team, membuat cerita, membuat naskah, membuat
storyboard, exposure sheet, membuat animatic, merekam suara, membuat desain
tokoh, merancang warna mood, dan seterusnya
d). Produksi
Tahapan dimulainya proses
membuat karya animasi. Pada tahap ini dibagi menjadi beberapa divisi.
Keyframe.
Bertugas membuat gambar atau gerakan kunci
Inbetween.
bertugas meneruskan gambar dan gerakan yang sudah dibuat oleh keyframer.
Pencil
test. gambar yang masih kasar dan belum
sempurna tadi akan dilihat dulu hasilnya, dengan cara di scan dan kemudian di
atur dengan software lalu ditayangkan/preview.
Cleanup.
membersihkan garis gambar sehingga rapi dan enak dilihat.
Scan.
memindai gambar kedalam komputer
Color.
mewarnai gambar dengan menggunakan software
Finishing.
memperbaiki timing animasi dan penyempurnaan. Misalnya menambahkan efek gambar,
dll
Render.
Project yang sudah selesai lantas di simpan dalam bentuk file movie
e). Pasca Produksi
Adalah bagian terakhir dari
rangkaian proses pembuatan karya animasi.
Disini karya animasi tadi akan
dipoles dan diedit sehingga menjadi sebuah karya utuh yang enak dilihat.
Sekian materi tentang Animasi Tradisional. Semoga bermanfaat :))
Source : Buku Paket Animasi 2 Dimensi Kelas 11
Animasi 2D | Storyboard
Storyboard? Papan cerita? Apa sih itu?
Pembelajaran 2D kali ini, kita bakal bahas apa sih storyboard itu. Let's Check!
Pengertian Storyboard
Storyboard secara Harfiah berarti dasar cerita. Dalam perkembanganya storyboard didefinisikan sebagai area berseri (berjajar) dari sebuah gambar sketsa yang digunakan sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung, dan akan menjadi dasar dari kelangsungan keseluruhan dari cerita nantinya.
Atau dalam pengertian lain storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia (animasi, film, game, dll).
Namun sebelum merancang storyboard film/animasi harus memiliki cerita dan cerita tersebut memiliki konsep yang kuat. Storyboard yang baik dapat membantu kita memahami sebuah cerita yang tidak biasa atau memfalisitasi perkembangan cerita aslinya.
Storyboard adalah jalan lain untuk menjelajahi kemungkinan narasi atau untuk melatih sebuah penampilan pada pembuatan film dan animasi, sebuah skrip dikembangkan sebelum storyboard dibuat.
Tujuan dibuatnya Storyboard
1) Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara,penulis cerita, lighting, dan kameramen.
2) Memungkinkanseorang pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya.3) Sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide kesuluruhan film.
4) Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita.
5) Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence, percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan (countinuity) antara elemen – elemen dalam sebuah frame.
Komponen – komponen Storyboard
Pada umumnya penulisan storyboard dan storyline sering menjadi satu kesatuan yang saling mendukung terdiri dari beberapa adegan yang tersusun dan didalamnya terdapat :
1) Bentuk adegan/potongan-potongan gambar sketsa
2) Bentuk (alur cerita) untuk memperjelas gambar sketsa
3) Bentuk dramatisasi (adegan yang berisi tentang adegan karakter tertentu)
Dengan Storyboard tidak hanya akan mempercepat proses pembuatan film, tetapi juga untuk mewujudkan visi artistik produk Multimedia yang akan di buat. Sehingga dengan mengacu pada rencana shooting dalam storyboard para pemain dan kru dapat mengerjakan tugas mereka masing-masing dengan cepat atau tepat. Storyboard secara gamblang memberikan tata letak visual dari adegan seperti yang terlihat melalui lensa kamera.
Komponen – komponen penyusun storyboard yang harus ada pada template
1) Bagian Judul: Berisi tentang Judul, Episode, Scene, dan Halaman
2) Bagian Sub Judul: Berisi tentang Penjelasan Take shot, Panel, Squence, Lokasi,dan Setting Waktu
3) Bagian Visual: Berisi tentang Gambaran adegan dengan menyisipkan visual atau foto, grafis, dll. Anda juga dapat mencakup teks yang akan ditampilkan di layar, atau Anda dapat membuat bagian lain untuk teks.
4) Bagian Audio: berisi tentang uraian audio yang akan melengkapi berupa nama dari file musik atau rekaman, dan atau efek suara (SFX) yang akan bermain di layar masing-masing.
5) Bagian Dialog/Action: berisi detil action dan pergerakan kamera (framing, angle) serta dialog adegan.
6) Bagian Properties: berisi tentang penjelasan artistic, property, wardrobe, dan Timing/ durasi.
Semakin rapi, detil dan terbaca maka semakin bagus storyboard tersebut. Dan bagian bagian tersebut penempatan dalam template bisa di sesuaikan dengan kebutuhan masing masing studio.
Prinsip Storyboard
1) Pesan visual harus kreatif (asli, luwes dan lancar)
2) Komunikatif,
3) Efisien dan efektif,
4) Sekaligus indah/ estetis.
Untuk memenuhi Prinsip prinsip tersebut maka konsep dan strategi yang harus dilakukan, yaitu
KONSEP 5 W + 1 H =‘What, Why, Who, Which, Where, How.’
1) Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2) Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu.
3) Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar.
4) Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks.
5) Narasi jika ada.
6) Animasi jika ada.
7) Video, jika ada.
8) Audio, jika ada.
9) Interaksi dengan penonton, jika ada.
10) Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi.
Meliputi
1) Ide cerita dan pesan apa yang disajikan dalam naskah.
2) Apa jenis genre dan suasana yang hendak dicapai.
3) Apa settingnya (lokasi dan waktu) dan bagaimana alurnya.
4) Kepada siapa cerita ini diperuntukan (anak – anak, dewasa, atau segala usia).
5) Bagaimana cara pengambilan gambarnya (pemilihan warna, framing, dan angle).
7) Apa peluang dan target dari pembuatan film tersebut.
8) Apa yang diperlukan untuk mendukung cerita (property, wardrobe,actor/aktris).
9) Kebiasaan, pola dan cara masyarakat.
10)Teknik Pendekatan komunikasi dan kreatif apa yang tepat untuk itu.
Cara yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan pesan dan komunikasi dalam storyboard, yaitu :
1. Merancang Strategi Komunikasi , sehingga storyboard mudah dibaca dan dapat dikomunikasikan dengan baik
2. Menyusun Strategi Kreatif , sehingga storyboard menjadi menarik dan menciptakan hal baru.
Dengan prinsip – prinsip tersebut storyboard diharapkan mampu memberikanjawaban/jalan keluar terhadap problem-problem yang ada sesuai dengan kebutuhan film.
Proses Pembuatan Storyboard
Seorang pembuat Storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita yang bagus. Untuk mencapainya, mereka harus mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus, komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka harus mampu untuk bekerja secara sendiri atau dalam sebuah bagian tim.
Sebelum membuat Storyboard, disarankan untuk membuat cakupan Storyboard terlebih dahulu dalam bentuk rincian naskah yang kemudian akan dituangkan detail grafik dan visual untuk mempertegas dan memperjelas tema. Untuk proyek tertentu, pembuat Storyboard memerlukan ketrampilan menggambar yang bagus dan kemampuan beradaptasi terhadap gaya yang bermacam.
Untuk mempermudah membuat storyboard, maka harus dibuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline dijabarkan dengan membuat point-point pekerjaan yang berfungsi membantu untuk mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun supaya pekerjaan dapat berjalan.
Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk memulai tahapan pelaksanaan produksi, tetapi dalam berbagai model proyek video, seperti iklan televisi, company profile, sinetron, drama televisi, film cerita dan film animasi tetap membutuhkan skenario formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya.
Penggunaan Storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinya. Format apapun yang dipilih untuk Storyboard, informasi berikut harus dicantumkan:
1) Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2) Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu.
3) Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar.
4) Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks.
5) Narasi jika ada.
6) Animasi jika ada.
7) Video, jika ada.
8) Audio, jika ada.
9) Interaksi dengan penonton, jika ada.
10) Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi.
Langkah - langkah dalam membuat storyboard sebagai berikut :
1) Catat poin-poin penting, ide, serta konsep yang akan di masukan didalam storyboard.
2) Storyboard anda harus pada dasarnya merupakan gambar serial, dan dilengkapi uraian semua langkah dan keterangan yang diperlukan untuk menyelesaikan tujuan dibuatnya film.
3) Membuat sketsa kasar visual untuk semua frame.
4) Visual dengan jelas menampilkan adegan utama,
5) Storyboard dapat dirancang menggunakan dikertas dengan coretan dan tulisan manual atau dengan perangkat lunak seperti Microsoft Word.
Langganan:
Postingan (Atom)